Archive for February 13th, 2011

February 13, 2011

Mencintai Ahlul Bait

At Tauhid edisi VII/07

Oleh: Yulian Purnama

Ahlul bait memang memiliki nasab/garis keturunan yang mulia. Kalau mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka wajib dicintai oleh setiap muslim, meskipun belum diketahui bagaimana akhir hidupnya kelak…

Siapakah Ahlul Bait?

Ada beberapa pendapat para ulama mengenai siapa yang dimaksud ahlul bait Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Namun, perlu digarisbawahi disini bahwa orang-orang yang termasuk ahlul bait itu ditentukan berdasarkan dalil. Pendapat yang lebih kuat, yang dimaksud ahlul bait adalah para istri beliau, anak dan cucu beliau, serta seluruh kaum muslimin yang termasuk Bani Hasyim. Penjelasannya sebagai berikut:

[1] Istri-istri beliau. Hal ini didasari oleh firman Allah Ta’ala, yaitu ketika Allah Ta’ala menasehati istri-istri Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, Allah berfirman (yang artinya):

إنَّمَا يُرِيدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ البَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al Ahzab: 33). Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad menjelaskan:

فإنَّ هذه الآيةَ تدلُّ على دخولِهنَّ حتماً؛ لأنَّ سياقَ الآيات قبلها وبعدها خطابٌ لهنَّ

“Ayat ini dengan tegas menunjukkan bahwa istri-istri Nabi termasuk ahlul bait. Karena konteks ayat ini, kalau dilihat sebelum dan sesudahnya, ditujukan kepada mereka.”

Pendapat ini juga diperkuat oleh hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, yaitu salah satu bacaan shalawat yang diajarkan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam :

اللَّهمَّ صلِّ على محمَّدٍ وعلى أهل بيته وعلى أزواجِه وذريَّتِه، كما صلَّيتَ على آل إبراهيم إنَّك حميدٌ مجيدٌ، وبارِك على محمَّدٍ وعلى أهل بيته وعلى أزواجِه وذريَّتِه، كما بارَكتَ على آل إبراهيم إنَّك حميدٌ مجيد

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan kepada ahlul-bait nya, juga kepada istri-istrinya serta anak-cucunya. Sebagaimana shalawat yang telah Engkau berikan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia” (HR. Ahmad, dishahihkan Al Albani). Dengan demikian tidak benar sikap sebagian orang di zaman ini yang mengaku keturunan Nabi Shallallahu’alahi Wasallam namun tidak memasukkan para istri Nabi ke dalam golongan ahlul Bait, bahkan mencela para Istri Nabi dan mengkafirkan mereka. Allahul musta’an.

[2] Anak dan cucu-cucu beliau, salah satu dalilnya adalah hadits shalawat Nabi yang kami bawakan sebelumnya.

[3] Setiap muslim yang termasuk keturunan Hasyim bin Abdul Manaf (Bani Haysim). Hasyim bin Abdul Manaf adalah kakek buyut Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau hanya memiliki satu anak yaitu Abdul Muthallib (kakek Rasulullah). Bani Hasyim termasuk kalangan ahlul bait didasari oleh beberapa dalil diantaranya kisah ketika keponakan beliau, Abdul Muthallib bin Rabi’ah bin Al Harits bin Abdul Muthallib bersama sepupu beliau, Al Fadhl bin Abbas datang kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk meminta izin menggunakan harta zakat untuk dipergunakan sebagai mahar pernikahan mereka. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bersabda:

إنَّ الصَّدقة لا تنبغي لآل محمد؛ إنَّما هي أوساخُ الناس

Sesungguhnya zakat tidak boleh diberikan kepada keluarga Muhammad, karena bagi keluarga Muhammad zakat adalah kotoran manusia” (HR. Muslim). Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan mereka untuk menikah, namun maharnya diambil dari khumus (seperlima dari harta hasil rampasan perang).

read more »